Kamis, Oktober 29, 2009

Sejarah Masjidil Aqsha

السلام عليكم

APA YANG KALIAN KETAHUI TENTANG

Masjid Al AQSA ? Masjidil Aqsha adalah kiblat pertama umat Islam sebelum akhirnya dipindahkan ke Baitullah sekarang. DI tempat suci inilah Rasulullah SAW melakukan Isra dan dari sana pula ia berangkat Mi’raj. Dalam hadits shahih disebutkan sebagai salah satu daria tiga masjid yang dianjurkan untuk diziarahi, yakni Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan Masjid Al Aqsha.

Saat ini, tahukah kalian bahwa dimanapun kalian berada di seluruh dunia ini, pemandangan yang diperlihatkan pada banyak orang di seluruh media di muka bumi ini yang dikatakan sebagai Masjid Al Aqsa sebenarnya adalah masjid DOME OF THE ROCK alias Masjid Kubah As-Sakhra?

Palestina pada tahun 1967, Zionis Yahudi menginvasi Palestina dengan cara mendirikan negara Israel di atas Negara Palestina, dengan cara menduduki Palestina. Israel yang dikuasai oleh orang-orang Yahudi ini, mengusir bangsa Arab Muslimin yang mendiami tanah Palestina dan mulai memporak-porandakan Masjidil Aqsha. Mereka perlakukan Masjidil Aqsha dengan semena-mena, seperti membebaskan siapa saja untuk masuk ke dalam masjid. Hingga tak jarang, terlihat pemandangan orang Yahudi yang sedang berpacaran di dalam masjid atau para turis yang berkeliaran dengan pakaian seadanya di lingkungan masjid. Pada tahun 1969, mimbar megah yang dibuat oleh Shalahuddin Al Ayubi di dalam masjid (yang dibuat oleh Shalahuddin Al Ayyubi setelah berhasil merebut kembali Masjidil Aqsha dari tangan penjajah, guna memperingati Isra Mi’raj di lingkungan masjid) dibakar oleh Yahudi. Peristiwa pembakaran mimbar inilah yang kian meruncingkan barisan umat Muslim guna melawan Yahudi dan mendorong umat Islam sedunia membentuk OKI. Pada tahun 1970, Palestina akhirnya dikuasai sepenuhnya oleh zionis Israel.

Entah sejak kapan, berkembang sebuah fokus perhatian bahwa yang namanya Masjid Al Aqsa yang diramaikan dan dianggap bersejarah oleh Ummat Islam itu adalah masjid indah dengan Kubah Emas berbentuk segienam ini. Fokus perhatian ini dikembangkan lewat gambar-gambar indah yang beredar, lewat postcard-postcard yang beredar, juga gambar-gambar indah di Kalender islami dan lewat buku-buku turisme. Inilah Masjid As-Shakhra yang dimaksud dan sudah sangat terkenal tersebut.

Masjid Qubbatus Shakhrah (As-Shakhra) yang terlihat seperti gambar di atas adalah masjid berkubah keemasan. Shakhrah artinya batu. Masjid tersebut dibangun oleh salah satu Khalifah pada masa kekuasaan Bani Umayyah, Abdul Malik bin Marwan. Tujuannya untuk menjaga batu (Shakhrah) yang merupakan tempat Rasulullah berangkat melakukan mi’raj ke langit bersama Malaikat Jibril as. Batu itu sendiri berasa dalam lingkaran (haram) Al Aqsha, dan bukan masjid itu sendiri. Masjid inilah yang sering diduga sebagai masjidil Aqsha.

Pada akhirnya, anak-anak muslim di seluruh dunia ini sering kali dibingungkan dengan kedua masjid tersebut sehingga akhirnya mereka memiliki referensi yang salah terhadap mana Masjid Al Aqsa yang sebenarnya. Banyak orang yang pada akhirnya menyangka bahwa Masjid Al Aqsa yang sebenarnya adalah masjid dengan Kubah Emas di atasnya, yang berdiri tepat di samping tembok ratapan umat Yahudi. Tembok ratapan umat Yahudi sendiri sesungguhnya adalah Tembok Buraq, yaitu tembok tempat Rasulullah saw mengikat Buraq, kendaraannya ketika Isra Mi’raj. Sekarang tembok ini dikuasai oleh Israel dan dijadikan Tembok Ratapan.

Bagaimana dengan Kalian sendiri? Bisakah Kalian lihat perbedaannya? Perhatikan gambar di bawah berikut ini:

Pada gambar di atas kalian melihat tembok yang memagari kompleks masjidil Aqsha, yang biasa disebut Batas Lingkar Komplek Masjidil Aqsha (Harom Masjid Al-Aqsha). Yang disebut kompleks Al Aqsha adalah daerah yang ada di dalam pagar kotak. Dulu pagar itu hanya terbuat dari tanah. Lalu, pada masa khilafah Utsmaniyah, dibangun tembok karena takut kalau Yahudi mencaplok kompleks (haromul) Masjid Al Aqsha tersebut.

Inilah masjid Al Aqsa yang bersejarah tersebut.

Dan inilah Masjid Al Aqsa tampak dari dekat dan dari depan.

Masjidil Aqsha adalah masjid kedua di muka bumi (berkubah hijau). Dibangun oleh Nabi Adam setelah ia membangun Baitul Haram. Lalu bangunannya roboh seiring dengan waktu. Kemudian dibangun kembali oleh Nabi Dawud, dan disempurnakan oleh Nabi Sulaiman. Masjidil Aqsha inilah yang terus menerus ingin dirobohkan oleh Yahudi, untuk mendirikan di atasnya apa yang mereka dongengkan sebagai Haikal Sulaiman. Salah satu caranya, dengan menyebarkan pengetahuan keliru kepada masyarakat bahwa yang dimaksud dengan Masjidil Aqsha adalah Masjid Qubbah Shakhrah (berkubah kuning) di sebelanya. Meskipun masjid itu masuk dalam kompleks pagar (Harom) Masjidil Aqsha tapi bukan itu masjidnya. Pada saat yang sama diam-diam Yahudi itu menggali Masjidil Aqsha yang sesungguhnya.

Sebelum kesalahanan berkembang pada Ummat Islam dan akhirnya tiada yang menyadari bahwa Masjid Al Aqsa yang sebenarnya telah dihancurkan, ada baiknya kita sebagai generasi Islam tetap hati-hati dan mengabarkan kebenaran yang sebenarnya pada Ummat. Setidaknya, anak-anak kita tahu dan tidak lagi ragu untuk menunjukkan yang manakah masjid Al Aqsa yang asli. Yang benar adalah benar dan yang salah haruslah diperbaiki
Pendapat lain :

AlfaOmega

Pertanyaan Pertama:
1. Masalah pertama
Banyak tafsiran masjid aqsha yg dimaksud adalah yg di Palestina, kita kembali ke sejarah, masjidil aqsha yg dibangun diats temple Sulaiman ini ketika jaman Khalifah Umar … jadi ayat trsebut telah turun, padahal masjid yg dimaksud belum ada.

Bagi sy
masjidil aqsha adalah kompleks wilayah di mana bangunan tempat ibadah tersebut berada.

Sejarah Al Aqsha…
katanya didirikan masa nabi Adam as setelah mendirikan masjidil Haram.
kemudian, ditegakkan lagi oleh nabi Daud.
kemudian, diteruskan oleh nabi Sulaiman.
kemudian, dihancurkan / dibakar oleh kaisar Romawi di awal masehi.
sehingga mengalami kerusakan berat…

kemudian diperbaikin lagi pada masa Khalifah Umar.

bagi sy kompleks atau area tempat berdirinya Masjidil Aqsha. Mungkin disebut Temple Sulaiman, atau mungkin disebut istilah lain…
itulah yang disebut Masjidil Aqsha.

Pertanyaan kedua
2. Masalah kedua
Yang kedua, ada riwayat ketika Rasulullah ditanya berapa tahun jarak pembangunan antara masjidil haram dan masjidil aqsha beliau mengatakan 40 tahun, padahal masjidil haram dibangun pada jaman Nabi Ibrahim.

Menurut guwe, bukan riwayat itu yang dimaksud….

Kalau anda perhatikan Dome of The Rocks. masjid dengan kubah berwarna emas… Khalifah Marwan membangun masjid tersebut, di atas sebuah batu. yang menurut riwayat bahwa batu tersebut dipakai pijakan rasulullah SAW utk Mi’roj. Posisi batu tersebut, memang ditengah-tengah kompleks masjidil Haram. Pembangunan masjid di atas ‘batu’ tersebut, ditujukan utk melindungi batu yang dipakai pijakan Rasulullah SAW utk Mi’roj.

Ketika Rasulullah SAW ditanya perihal batu tersebut… (wa pakai istilah batu al Aqsha aja ya…)
Beliau menjawab bahwa Batu hajar aswad dan ‘batu al Aqsha’ adalah batu syurga.
batu al Aqsha turun 40 tahun kemudian, setelah turunnya batu Hajar Aswad.

Pertanyaan ketiga :
3. Masalah ketiga
Ditilik dari artinya masjid: sujud sedangkan aqsha : terjauh, jadi yg dimaksud adalah masjid terjauh. sedangkan masjidil aqsha yg di palestina bukan yg terjauh.

Salah satunya adalah Masjidil Aqsha berada di tempat yang jauh. Maksudnya, jauh dari masjidil Haram.

Sebutan lain dari masjidil Aqsha adalah Al Quds, yang bermakna suci. Karna masjid ini pernah dijadikan tempat sujud / ibadah oleh hampir semua nabi-nabi bani Israil. Setiap jengkal tanah dari masjid ini, pernah dijadikan tempat sujud oleh manusia suci, para nabi dan rasul Allah SWT.

Masjid ini disebut juga al Quds.. karna, dipercaya bahwa masjid ini sebagai tempat pijakan para malaikat yang mau naik ke langit, atau tempat pijakan pertama para malaikat yang turun ke bumi utk melaksanakan tugas.

Disamping semua itu…. jawaban versi sufistik adalah….

Rasulullah SAW berasal dari masjidil Haram.
Namanya aja al Haram…. di tanah Haram, lu gak boleh nebang pohon sembarangan, gak boleh membunuh sembarangan, gak boleh menumpahkan darah / berperang di tanah Haram, gak boleh membunuh binatang sembarangan. Di Tanah Haram, lu harus senantiasa merasa dalam pengawasan Allah SWT.

Dengan banyak meninggalkan hal-hal yang Haram, dan banyak melaksanakan perintah Allah SWT.. Akhirnya menjadi manusia yang suci… manusia yang bersih. Yang itu terwujud dalam makna Al Aqsha…

Sepertyi kita ketahui, manusia itu bisa berakhlaq hewan atau akhlaq malakut.

Saat di masjidil haram, menurut para sufistik, manusia masih berada di tahap spiritual maqam manusia: yg kadang lebh jahat dari setan / hewan, dan kadang-2 banget lebih baik dari malaikat…

ketika dipindahkan ke tenpat terjauh, di al Aqsha… maka manusia udah mencapai level maqam malakut…

dari segi spiritual… tingkat spiritual lepel manusia dan lepel malakut, khan jauh banget… Jadi, itulah sebabnya.. mengapa Allah memperjalankan hambaNYA dari Masjidil Haram (Allah gak menyebut Mekkah lho…., tapi menyebut dgn istilah masjidil Haraam) menuju masjidil Aqsha… yg kadang, masjid ini disebut dgn Al Quds atau Baitul Maqdis.

Tulisan ini dibuat oleh hehemampus

Sabtu, Oktober 17, 2009

Innalillahi Wa Innalillahi Rojiun.... telah berpulang ke Rahmattulah Ayahanda dari saudara kita Rohib Hari ini Sabtu, 17 Oktober 2009 Pada pukul 11.00 WIB. Segenap Anggota Formib mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnyaalhmarhum semoga segala amal ibadahnya di terima di sisiNya sesuai dgn amal-ibadahnya,dan keluarga yg ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran.Amien....

Jumat, Oktober 09, 2009

Selasa, Oktober 06, 2009

Assalamu Allaikum Wr. Wb.

PENGUMUMAN

Kami sampaikan kepada Ikhwan dan Akhwat bahwa mulai tanggal 11 Oktober 2009 :

1. Acara Majelis Ilmu FORMIB sekarang diadakan setiap hari Ahad
2. Waktu pelaksanaan pada pukul Ba'da Maghrib s/d selesai.
3. Tempat acara Majelis Ilmu di Masjid Al-Istiqlal Balikpapan ( Samping Lap. PERSIBA )
4. Pemateri Al-Ustadz Abu Yaman
Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Kepada Yth ;
Ikhwan / Akhwat
di -
Balikpapan

Dengan hormat,

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, sehingga kita masih diberi kesehatan, kekuatan, kelapangan serta masih banyak lagi ni'mat yang kalau kita hitung tentu tidak akan bisa.

Rasa syukur ini insya Allah akan kita wujud nyatakan kembali, sebagai rasa cinta kita kepada ALLAH SWT dan RASULULLAH SAW, dengan melaksanakan Madjelis Ilmu, Berkaitan dengan itu semua, kami bermaksud mengundang Ikhwan & Akhwat untuk hadir pada :

H a r i : Ahad
Tanggal : 11 Oktober 2009
J a m : Ba'da Maghrib
Tempat : Masjid Al-Istiqlal (Samping Lap. PERSIBA)
Pemateri : Ustadz Abu Yaman (Alumni Univ. Yaman )

Kehadiran Ikhwan dan Akhwat sangat kami harapkan, dikarenakan dengan kehadiran kita semua merupakan sebagai wujud rasa cinta kita kepada ALLAH SWT dan RASULULLAH SAW.

Panitia Penyelenggara
F O R M I B


NB:
1. Diharapkan kehadirannya 10 menit sebelum acara di mulai.
2. Untuk putri diharapkan membawa mukenah (sholat berjamaah)
3. Membawa Alat tulis (Note book & Pulpen)

Tuntutlah ilmu, sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah Azza wajalla, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah sodaqoh. Sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan orangnya, dalam kedudukan terhormat dan mulia (tinggi). Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan di akhirat. (HR. Ar-Rabii')

Jumat, Oktober 02, 2009

Assalamu Allaikum

Tentu kita masih belum lupa bencana Stunami yg terjadi di Aceh thn 2004 silam, d mana masarakat Jokja sebagai penonton lalu kemudian giliran mereka di timpa musibah gempa pada tahun 2005, pd saat tersebut masarakat Sidoarjo sebagai penonton lalu giliran mereka di timpa musibah Lumpur Lapindo, dan masarakat Jakarta sebagai penonton dan pada tahun 2006 giliran mereka medapatkan musibah banjir besar, pada saat bencana banjir di jakarta begitu banyak bencana gempa lain yg terjadi da negara kita ini, hingga pada thn 2009 yg d awali dgn bencana longsor d Situgintung, masyarakat di sekitar pulau Jawa sebagai penonton dan akhirnya awal September kemarin gempa terjadi di Pangandaran, di mana masarakat Padang & Jambi sebagai penonton kini merasakan juga apa yg di rasakan oleh saudara2 kita korban Gempa, setelah rentetan peristiwa tersebut kita tidak sadar bahwa kita juga sebagai penonton yg mungkin menunggu giliran untuk mendapatkan bencana yg sama seperti mereka "who knows", where ever, when ever, what ever we are, we can't save, coz bila Allah SWT menghendaki siapa yang bias menolak, janganlah pernah berfikir bahwa kita aman dari bencana meskipun kita hidup di daerah yg kurang berpotensi untuk bencana gempa but remember bencana seperti kebakaran, banjir, longsor akan selalu menghantui kita, mungkin kita bertanya mengapa kahir2 ini sering terjadi bencana, Apakah Allah SWT marah pada makhlukx atau sekedar struktur bumi yg sudah tua ini atau ? mungkin kita semua sedang di tegur oleh sang pencipta karena perbuatan2 kita, tanpa kita sadari kita mungkin sering berbuat maksiat yg membuat Allah SWT murka pada kita yg akhirnya menurunkan bencana ini pada kita, sadarlah wahai saudara/i ku janganlah terlalu banyak berbuat maksiat, jauhi dosa2 besar seperti syirik (dosa yang paling besar di antara 7 dosa besar), oleh karenax perkuatlah agama kita, aqidah kita untuk keselamatan kita di dunia & akhirat.