Senin, Desember 21, 2009

Bismillah

Sesuai dengan rencana Panitia Formib untuk mengadakan Bakti Sosial Ke Panti Asuhan Darusilmi Balikpapan, di daerah Kilometer 4 1/2. Insya Allah kami akan laksanakan pada tanggal 1, 2 dan 3 Januari 2010.
Dikarenakan dana yang terkumpul masih belum cukup, kami mohon bagi saudara - saudaraku yang ingin ikut berpartisipasi dalam menyisihkan sedikit Riskinya untuk disumbangkan kami dengan sangat agar rencana kami ini terlaksana maka kami menerima bantuan Ikhwan / Akhwat.
Untuk informasi sillahkan Hub : Ukhti Ricca = 081347950010 atau ke No Hp : 081347808917











“Jika kamu menampakan sedekah, sedekah maka ia itu sebaiknya; Tetapi jika kamu sembunyikan dia dan kamu berikan dia kepada orang fakir, maka ia itu terlebih baik bagi kamu; Dan ia akan hapuskan sebagian dari pada dosa – dosa kamu dan Allah itu amat mengetahui apa yang kamu buat”

Qurban




Kamis, November 26, 2009

FORMIB'S QURBAN

Alhamdullilahi Robbil Alamin,
Tahun ini Formib kembali memperingati hari Raya Idul Adha dengan berkurban 4 ekor Kambing, dimana kambing tersebut kami peroleh dari hasil sumbangan Panitia Formib beserta anggotanya, 4 kambing ekor kambing tersebut akan diserahkan ke Masjid Istiqlal Balikpapan pada hari Jum'at, 27 Nopember 2009, tidak lupa kami mengucapkan terimma kasih banyak kepada seluruh Panitia dan Anggota Formib yang ikut berpartisipasi sehingga kami mampu untuk melaksanakan Qurban dengan menyumbangkan hewan Kurban berupa 4 ekor kambing tersebut, Jazakallah Khatsiran.

Kamis, Oktober 29, 2009

Sejarah Masjidil Aqsha

السلام عليكم

APA YANG KALIAN KETAHUI TENTANG

Masjid Al AQSA ? Masjidil Aqsha adalah kiblat pertama umat Islam sebelum akhirnya dipindahkan ke Baitullah sekarang. DI tempat suci inilah Rasulullah SAW melakukan Isra dan dari sana pula ia berangkat Mi’raj. Dalam hadits shahih disebutkan sebagai salah satu daria tiga masjid yang dianjurkan untuk diziarahi, yakni Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan Masjid Al Aqsha.

Saat ini, tahukah kalian bahwa dimanapun kalian berada di seluruh dunia ini, pemandangan yang diperlihatkan pada banyak orang di seluruh media di muka bumi ini yang dikatakan sebagai Masjid Al Aqsa sebenarnya adalah masjid DOME OF THE ROCK alias Masjid Kubah As-Sakhra?

Palestina pada tahun 1967, Zionis Yahudi menginvasi Palestina dengan cara mendirikan negara Israel di atas Negara Palestina, dengan cara menduduki Palestina. Israel yang dikuasai oleh orang-orang Yahudi ini, mengusir bangsa Arab Muslimin yang mendiami tanah Palestina dan mulai memporak-porandakan Masjidil Aqsha. Mereka perlakukan Masjidil Aqsha dengan semena-mena, seperti membebaskan siapa saja untuk masuk ke dalam masjid. Hingga tak jarang, terlihat pemandangan orang Yahudi yang sedang berpacaran di dalam masjid atau para turis yang berkeliaran dengan pakaian seadanya di lingkungan masjid. Pada tahun 1969, mimbar megah yang dibuat oleh Shalahuddin Al Ayubi di dalam masjid (yang dibuat oleh Shalahuddin Al Ayyubi setelah berhasil merebut kembali Masjidil Aqsha dari tangan penjajah, guna memperingati Isra Mi’raj di lingkungan masjid) dibakar oleh Yahudi. Peristiwa pembakaran mimbar inilah yang kian meruncingkan barisan umat Muslim guna melawan Yahudi dan mendorong umat Islam sedunia membentuk OKI. Pada tahun 1970, Palestina akhirnya dikuasai sepenuhnya oleh zionis Israel.

Entah sejak kapan, berkembang sebuah fokus perhatian bahwa yang namanya Masjid Al Aqsa yang diramaikan dan dianggap bersejarah oleh Ummat Islam itu adalah masjid indah dengan Kubah Emas berbentuk segienam ini. Fokus perhatian ini dikembangkan lewat gambar-gambar indah yang beredar, lewat postcard-postcard yang beredar, juga gambar-gambar indah di Kalender islami dan lewat buku-buku turisme. Inilah Masjid As-Shakhra yang dimaksud dan sudah sangat terkenal tersebut.

Masjid Qubbatus Shakhrah (As-Shakhra) yang terlihat seperti gambar di atas adalah masjid berkubah keemasan. Shakhrah artinya batu. Masjid tersebut dibangun oleh salah satu Khalifah pada masa kekuasaan Bani Umayyah, Abdul Malik bin Marwan. Tujuannya untuk menjaga batu (Shakhrah) yang merupakan tempat Rasulullah berangkat melakukan mi’raj ke langit bersama Malaikat Jibril as. Batu itu sendiri berasa dalam lingkaran (haram) Al Aqsha, dan bukan masjid itu sendiri. Masjid inilah yang sering diduga sebagai masjidil Aqsha.

Pada akhirnya, anak-anak muslim di seluruh dunia ini sering kali dibingungkan dengan kedua masjid tersebut sehingga akhirnya mereka memiliki referensi yang salah terhadap mana Masjid Al Aqsa yang sebenarnya. Banyak orang yang pada akhirnya menyangka bahwa Masjid Al Aqsa yang sebenarnya adalah masjid dengan Kubah Emas di atasnya, yang berdiri tepat di samping tembok ratapan umat Yahudi. Tembok ratapan umat Yahudi sendiri sesungguhnya adalah Tembok Buraq, yaitu tembok tempat Rasulullah saw mengikat Buraq, kendaraannya ketika Isra Mi’raj. Sekarang tembok ini dikuasai oleh Israel dan dijadikan Tembok Ratapan.

Bagaimana dengan Kalian sendiri? Bisakah Kalian lihat perbedaannya? Perhatikan gambar di bawah berikut ini:

Pada gambar di atas kalian melihat tembok yang memagari kompleks masjidil Aqsha, yang biasa disebut Batas Lingkar Komplek Masjidil Aqsha (Harom Masjid Al-Aqsha). Yang disebut kompleks Al Aqsha adalah daerah yang ada di dalam pagar kotak. Dulu pagar itu hanya terbuat dari tanah. Lalu, pada masa khilafah Utsmaniyah, dibangun tembok karena takut kalau Yahudi mencaplok kompleks (haromul) Masjid Al Aqsha tersebut.

Inilah masjid Al Aqsa yang bersejarah tersebut.

Dan inilah Masjid Al Aqsa tampak dari dekat dan dari depan.

Masjidil Aqsha adalah masjid kedua di muka bumi (berkubah hijau). Dibangun oleh Nabi Adam setelah ia membangun Baitul Haram. Lalu bangunannya roboh seiring dengan waktu. Kemudian dibangun kembali oleh Nabi Dawud, dan disempurnakan oleh Nabi Sulaiman. Masjidil Aqsha inilah yang terus menerus ingin dirobohkan oleh Yahudi, untuk mendirikan di atasnya apa yang mereka dongengkan sebagai Haikal Sulaiman. Salah satu caranya, dengan menyebarkan pengetahuan keliru kepada masyarakat bahwa yang dimaksud dengan Masjidil Aqsha adalah Masjid Qubbah Shakhrah (berkubah kuning) di sebelanya. Meskipun masjid itu masuk dalam kompleks pagar (Harom) Masjidil Aqsha tapi bukan itu masjidnya. Pada saat yang sama diam-diam Yahudi itu menggali Masjidil Aqsha yang sesungguhnya.

Sebelum kesalahanan berkembang pada Ummat Islam dan akhirnya tiada yang menyadari bahwa Masjid Al Aqsa yang sebenarnya telah dihancurkan, ada baiknya kita sebagai generasi Islam tetap hati-hati dan mengabarkan kebenaran yang sebenarnya pada Ummat. Setidaknya, anak-anak kita tahu dan tidak lagi ragu untuk menunjukkan yang manakah masjid Al Aqsa yang asli. Yang benar adalah benar dan yang salah haruslah diperbaiki
Pendapat lain :

AlfaOmega

Pertanyaan Pertama:
1. Masalah pertama
Banyak tafsiran masjid aqsha yg dimaksud adalah yg di Palestina, kita kembali ke sejarah, masjidil aqsha yg dibangun diats temple Sulaiman ini ketika jaman Khalifah Umar … jadi ayat trsebut telah turun, padahal masjid yg dimaksud belum ada.

Bagi sy
masjidil aqsha adalah kompleks wilayah di mana bangunan tempat ibadah tersebut berada.

Sejarah Al Aqsha…
katanya didirikan masa nabi Adam as setelah mendirikan masjidil Haram.
kemudian, ditegakkan lagi oleh nabi Daud.
kemudian, diteruskan oleh nabi Sulaiman.
kemudian, dihancurkan / dibakar oleh kaisar Romawi di awal masehi.
sehingga mengalami kerusakan berat…

kemudian diperbaikin lagi pada masa Khalifah Umar.

bagi sy kompleks atau area tempat berdirinya Masjidil Aqsha. Mungkin disebut Temple Sulaiman, atau mungkin disebut istilah lain…
itulah yang disebut Masjidil Aqsha.

Pertanyaan kedua
2. Masalah kedua
Yang kedua, ada riwayat ketika Rasulullah ditanya berapa tahun jarak pembangunan antara masjidil haram dan masjidil aqsha beliau mengatakan 40 tahun, padahal masjidil haram dibangun pada jaman Nabi Ibrahim.

Menurut guwe, bukan riwayat itu yang dimaksud….

Kalau anda perhatikan Dome of The Rocks. masjid dengan kubah berwarna emas… Khalifah Marwan membangun masjid tersebut, di atas sebuah batu. yang menurut riwayat bahwa batu tersebut dipakai pijakan rasulullah SAW utk Mi’roj. Posisi batu tersebut, memang ditengah-tengah kompleks masjidil Haram. Pembangunan masjid di atas ‘batu’ tersebut, ditujukan utk melindungi batu yang dipakai pijakan Rasulullah SAW utk Mi’roj.

Ketika Rasulullah SAW ditanya perihal batu tersebut… (wa pakai istilah batu al Aqsha aja ya…)
Beliau menjawab bahwa Batu hajar aswad dan ‘batu al Aqsha’ adalah batu syurga.
batu al Aqsha turun 40 tahun kemudian, setelah turunnya batu Hajar Aswad.

Pertanyaan ketiga :
3. Masalah ketiga
Ditilik dari artinya masjid: sujud sedangkan aqsha : terjauh, jadi yg dimaksud adalah masjid terjauh. sedangkan masjidil aqsha yg di palestina bukan yg terjauh.

Salah satunya adalah Masjidil Aqsha berada di tempat yang jauh. Maksudnya, jauh dari masjidil Haram.

Sebutan lain dari masjidil Aqsha adalah Al Quds, yang bermakna suci. Karna masjid ini pernah dijadikan tempat sujud / ibadah oleh hampir semua nabi-nabi bani Israil. Setiap jengkal tanah dari masjid ini, pernah dijadikan tempat sujud oleh manusia suci, para nabi dan rasul Allah SWT.

Masjid ini disebut juga al Quds.. karna, dipercaya bahwa masjid ini sebagai tempat pijakan para malaikat yang mau naik ke langit, atau tempat pijakan pertama para malaikat yang turun ke bumi utk melaksanakan tugas.

Disamping semua itu…. jawaban versi sufistik adalah….

Rasulullah SAW berasal dari masjidil Haram.
Namanya aja al Haram…. di tanah Haram, lu gak boleh nebang pohon sembarangan, gak boleh membunuh sembarangan, gak boleh menumpahkan darah / berperang di tanah Haram, gak boleh membunuh binatang sembarangan. Di Tanah Haram, lu harus senantiasa merasa dalam pengawasan Allah SWT.

Dengan banyak meninggalkan hal-hal yang Haram, dan banyak melaksanakan perintah Allah SWT.. Akhirnya menjadi manusia yang suci… manusia yang bersih. Yang itu terwujud dalam makna Al Aqsha…

Sepertyi kita ketahui, manusia itu bisa berakhlaq hewan atau akhlaq malakut.

Saat di masjidil haram, menurut para sufistik, manusia masih berada di tahap spiritual maqam manusia: yg kadang lebh jahat dari setan / hewan, dan kadang-2 banget lebih baik dari malaikat…

ketika dipindahkan ke tenpat terjauh, di al Aqsha… maka manusia udah mencapai level maqam malakut…

dari segi spiritual… tingkat spiritual lepel manusia dan lepel malakut, khan jauh banget… Jadi, itulah sebabnya.. mengapa Allah memperjalankan hambaNYA dari Masjidil Haram (Allah gak menyebut Mekkah lho…., tapi menyebut dgn istilah masjidil Haraam) menuju masjidil Aqsha… yg kadang, masjid ini disebut dgn Al Quds atau Baitul Maqdis.

Tulisan ini dibuat oleh hehemampus

Sabtu, Oktober 17, 2009

Innalillahi Wa Innalillahi Rojiun.... telah berpulang ke Rahmattulah Ayahanda dari saudara kita Rohib Hari ini Sabtu, 17 Oktober 2009 Pada pukul 11.00 WIB. Segenap Anggota Formib mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnyaalhmarhum semoga segala amal ibadahnya di terima di sisiNya sesuai dgn amal-ibadahnya,dan keluarga yg ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran.Amien....

Jumat, Oktober 09, 2009

Selasa, Oktober 06, 2009

Assalamu Allaikum Wr. Wb.

PENGUMUMAN

Kami sampaikan kepada Ikhwan dan Akhwat bahwa mulai tanggal 11 Oktober 2009 :

1. Acara Majelis Ilmu FORMIB sekarang diadakan setiap hari Ahad
2. Waktu pelaksanaan pada pukul Ba'da Maghrib s/d selesai.
3. Tempat acara Majelis Ilmu di Masjid Al-Istiqlal Balikpapan ( Samping Lap. PERSIBA )
4. Pemateri Al-Ustadz Abu Yaman
Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Kepada Yth ;
Ikhwan / Akhwat
di -
Balikpapan

Dengan hormat,

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, sehingga kita masih diberi kesehatan, kekuatan, kelapangan serta masih banyak lagi ni'mat yang kalau kita hitung tentu tidak akan bisa.

Rasa syukur ini insya Allah akan kita wujud nyatakan kembali, sebagai rasa cinta kita kepada ALLAH SWT dan RASULULLAH SAW, dengan melaksanakan Madjelis Ilmu, Berkaitan dengan itu semua, kami bermaksud mengundang Ikhwan & Akhwat untuk hadir pada :

H a r i : Ahad
Tanggal : 11 Oktober 2009
J a m : Ba'da Maghrib
Tempat : Masjid Al-Istiqlal (Samping Lap. PERSIBA)
Pemateri : Ustadz Abu Yaman (Alumni Univ. Yaman )

Kehadiran Ikhwan dan Akhwat sangat kami harapkan, dikarenakan dengan kehadiran kita semua merupakan sebagai wujud rasa cinta kita kepada ALLAH SWT dan RASULULLAH SAW.

Panitia Penyelenggara
F O R M I B


NB:
1. Diharapkan kehadirannya 10 menit sebelum acara di mulai.
2. Untuk putri diharapkan membawa mukenah (sholat berjamaah)
3. Membawa Alat tulis (Note book & Pulpen)

Tuntutlah ilmu, sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah Azza wajalla, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah sodaqoh. Sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan orangnya, dalam kedudukan terhormat dan mulia (tinggi). Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan di akhirat. (HR. Ar-Rabii')

Jumat, Oktober 02, 2009

Assalamu Allaikum

Tentu kita masih belum lupa bencana Stunami yg terjadi di Aceh thn 2004 silam, d mana masarakat Jokja sebagai penonton lalu kemudian giliran mereka di timpa musibah gempa pada tahun 2005, pd saat tersebut masarakat Sidoarjo sebagai penonton lalu giliran mereka di timpa musibah Lumpur Lapindo, dan masarakat Jakarta sebagai penonton dan pada tahun 2006 giliran mereka medapatkan musibah banjir besar, pada saat bencana banjir di jakarta begitu banyak bencana gempa lain yg terjadi da negara kita ini, hingga pada thn 2009 yg d awali dgn bencana longsor d Situgintung, masyarakat di sekitar pulau Jawa sebagai penonton dan akhirnya awal September kemarin gempa terjadi di Pangandaran, di mana masarakat Padang & Jambi sebagai penonton kini merasakan juga apa yg di rasakan oleh saudara2 kita korban Gempa, setelah rentetan peristiwa tersebut kita tidak sadar bahwa kita juga sebagai penonton yg mungkin menunggu giliran untuk mendapatkan bencana yg sama seperti mereka "who knows", where ever, when ever, what ever we are, we can't save, coz bila Allah SWT menghendaki siapa yang bias menolak, janganlah pernah berfikir bahwa kita aman dari bencana meskipun kita hidup di daerah yg kurang berpotensi untuk bencana gempa but remember bencana seperti kebakaran, banjir, longsor akan selalu menghantui kita, mungkin kita bertanya mengapa kahir2 ini sering terjadi bencana, Apakah Allah SWT marah pada makhlukx atau sekedar struktur bumi yg sudah tua ini atau ? mungkin kita semua sedang di tegur oleh sang pencipta karena perbuatan2 kita, tanpa kita sadari kita mungkin sering berbuat maksiat yg membuat Allah SWT murka pada kita yg akhirnya menurunkan bencana ini pada kita, sadarlah wahai saudara/i ku janganlah terlalu banyak berbuat maksiat, jauhi dosa2 besar seperti syirik (dosa yang paling besar di antara 7 dosa besar), oleh karenax perkuatlah agama kita, aqidah kita untuk keselamatan kita di dunia & akhirat.

Sabtu, September 19, 2009



Fitrah sejati adalah meng-Akbarkan Allah..
Dan Syariat-Nya di alam jiwa..
Di dunia nyata, dalam segala gerak..
Di sepanjang nafas Dan langkah..
Semoga seperti itulah diri Kita di Hari kemenangan ini..
Selamat Idul Fitri Mohon Maaf Lahir Batin

Kamis, September 10, 2009

Keutamaan 10 Hari terakhir Ramadhan

Assalamu Allaikum Wr. Wb.

Dari Aisyah Radiyallahu 'anha, "Adalah Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam apabila masuk pada sepuluh hari (terakhir bulan Ramadhan), beliau mengencangkan kainnya (menjauhi wanita yaitu istri-istrinya karena ibadah, menyingsingkan badan untuk mencari Lailatul Qadar), menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya. "
(HR Bukhari 4/233 dan Muslim 1174).

"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Qur'an) pada Lailatul Qadr." (QS a,-Qadr:1)

Ramadhan adalah bulan yang sangat dirindukan dan dinanti-nantikan orang-orang beriman karena kemuliaan dan keagungan yang terdapat di dalamnya. Salah satunya adalah Lailatul qadr Apakah Lailatul Qadar itu ? Seberapa besarkah keagungan dan keutamaannya? Bilakah malam itu terjadi? Dan apa yang sebaiknya kita lakukan saat kita merasakan atau berada pada malam tersebut?

Semua ini pertanyaan-pertanyaan yang menarik untuk kita ungkapkan dalam rangka mengapai dan memperoleh Lailatul Qadr. Sekalipun pertanyaan-pertanyaan tersebut bukanlah sesuatu yang baru, tapi memiliki bobot tersendiri dan sangat relevan.

Secara harfiyah Lailah berarti malam. Sedangkan Qadr berarti takaran, ukuran, sesuatu yang bernilai dan sesuatu yang terbatas. Kemudian para ulama beragam dalam mengartikan dan menafsirkannya.

Ada yang menyebutnya malam kemuliaan, karena pada malam itu Allah SWT menurunkan kitab suci al-Qur'an yang merupakan sumber kemuliaan manusia.
Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya telah kami turunkan kepada kamu sebuh kitab yang di dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagi kamu. Maka apakah kamu tidak memahaminya?" (QSal-Anbiyaa:10)

Sebagian yang lain mengartikan sebagai malam yang sangat bernilai. Kerena pada malam itu ketaatan manusia akan mendapatkan nilai yang tnggi dan pahala yang besar. Bila dilihat dari kacamata bisnis keuntungan senilai 3.000.000% (1000 bulan X 30 hari X 10 kebaikan).
Karena itu Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya, bulan Ramadhan telah hadir ditengah-tengah kalian. Didalamnya terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Siapa yang diharamkan pada malam tersebut, berarti ia telah diharamkan dari semua kebaikan.
Dan tidak ada yang yang diharamkannya melainkan orang-orang yang benar-benar merugi," (HR Ibnu Majah dengan sanad hasan).

Sebagian yang lain mengatakan malam yang sesak dengan Malaikat, sebab kata Qadr dapat berarti sempit. Hal ini sebagaimana yang termaktub dalam firman Allah SWT, " Dan siapa yang dipersempit rezekinyaa…" (QS. Al-Thalaaq : 7)

Banyak ayat dan hadits yang menyebutkan keutamaan dan keagungan Lailatul Qadr, baik secara tersurat maupun tersirat. Diantaranya :

~ Lailatul Qadr nilainya lebih baik dari seribu bulan, Artinya ibadah yang kita lakukan pada malam tersebu jauh lebih baik dari beribadah seribu bulan (QS al-Qadr :3)

~ Malam tersebut penuh dengan keberkahan (kebaikan yang melimpah). Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya Kami menurunkan (al-Quran) pada malam yang penuh keberkahan (QS. Al-Dukhaan:3)

~ Malam tersebut penuh dengan ampunan. Rasulullah saw bersabda, "Barang siapa yang menghidupkan Lailatul Qadr (dengan ibadah) semata-mata karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosa yang telah lalu," (HR Bukhari)

~ Malam tersebut adalah malam dimana para malaikat makhluk Allah yang suci turun ke dunia untuk memberikan salam kepada hamba-hamba Allah yang taat beribadah kepada-Nya (QS al-Qadr:5)

Mengenai waktu terjadinya Lailatul Qadr, para ulama beragam pendapat. Ibnu Hajar menyebutkan lebih dari 40 pendapat. Namun, bila kita membaca hadits-hadits Nabi SAW, dapat kita simpulkan sebagai berikut :

~ Lailatul Qadr terjadi setiap tahun di bulan suci Ramadhan, terutama pada malam-malam sepuluh hari terakhir ketika Rasulullah saw melakukan I'tikaf, "Apabila memasuki sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan, Rasulullah saja menghidupkan malam-malamnya dengan beribadah. Beliau membangunkan istrinya, bersungguh-sungguh dan serius bribadah," (HR Bukhari dan Muslim)

~ Lebih utamanya pada malam-malam ganjil, yaitu 21, 23, 25, 27 , dan 29. Rasulullah saw bersabda, "Carilah Lailatul Qadr pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan," (HR Bukhari dan Muslim)

~ Lebih spesifik lagi adalah pada tanggal 27 Ramadhan menurut pendapat mayoritas ulama dan tanggal 21 menurut Imama Syafi'i. Ibnu Abbas pernah meminta sahabat yang lebih tua, lemah dan tidak mampu berdiri berlama-lama untuk bertanya kepada Rasul, kapankah ia bisa mendapatkan Lailatul Qadar? Rauslullah saw menasehati agar ia mencarinya pada malam ke 27 (HR Thabrani dan Baihaqi).

~ Malam Jum'at yang jatuh pada tanggal ganjil, juga perlu diperhatikan, karena hari Jum'at adalah Sayyidul Ayyaam (penghulu hari-hari) dan Yaumul 'Ied (Hari raya) pekanan.
Yang paling baik kita lakukan pada Lailatul Qadr adalah beribadah dan ber-taqarrub kepada Allah. Diantara ibadah yang dianjurkan adalah :

~ I'tikaf, yaitu berada di masjid. Karena, Rasulullah saw melakukan I'tikaf dan menjadikannya budaya yang tidak pernah beliau tinggalkan.

~ Qiyamul Lail (shalat Malam). Rasulullah saw bersabda,"Barang siapa yang menghidupkan malam Lailatul Qadr dengan qiyamul Lail karena iman dan mengharap pahala dari Alalh, maka akan diampuni dosa-dosanya yang lain," (HR Bukhari)

~ Berdoa dan berdzikir. Aisyah ra berkata, "Wahai Rasulullah, bagaimana menurutmu apabila aku mengetahui Lailatul Qadr? Apa yang sebaiknya aku ucapkan?" Beliau bersabda, 'Ucapkanlah, Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu'anni (Ya Allah, sesunggughnya Engkau adalah pemaaf dan menyukai maaf, maka maafkanlah daku)," (HR Turmudzi).


Lailatul Qadr dapat kita ketahui dari tanda-tandanya. Ahli hadits seperti Muslim, Ahmad, Abu Daud, dan Turmudzi meriwayatkan bahwa Rasulullah saw pernah bersabda, "Saat terjadi Lailatul Qadr, malam terasa jernih, terang, dan tenang. Cuaca Sejuk. Tidak terasa panas. Tidak terasa dingin. Dan pada pagi harinya matahari terbit dengan terang benderang tanpa tertutup satu awan."
Semoga Allah SWT berkenan memberikan kita kemuliaan malam Qadr tersebut.
Aamiin yaa Mujiibas Saaliliin.

Oleh : KH Abdul Hasib Hasan , Lc
Pimpinan Ma'had Al-Hikmah, Bangka - Jakarta

Rabu, September 09, 2009

I'tikaf

Assalamu Allaikum Wr. Wb.

Diantara rangkaian ibadah-ibadah dalam bulan suci Ramadhan yang dangat dipelihara sekaligus diperintahkan (dianjurkan ) oleh Rasulullah SAW adalah i'tikaf. setiap muslim dianjurkan (disunnatkan) untuk beri'tikaf di masjid, terutama pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan. I'tikaf merupakan sarana meditasi dan kontemplasi yang sangat efektif bagi muslim dalam memelihara keislamannya khususnya dalam era globalisasi, materialisasi dan informasi kontemporer.

Kami sampaikan kepada Ikhwan yang ingin beri'tikaf 10 Ramadhan terakhir, DKM Masjid Istiqlal membuka pendaftaran, bagi saudara - saudara yang ingin beri'tikaf Silahkan datang ke Masjid Istiqlal.


Senin, September 07, 2009

Keutamaan 10 Hari Kedua Ramadhan

Assalamu Allaikum. Wr. Wb

Setelah melewati 10 hari pertama ramadhan, sekarang kita akan memulai fase kedua bulan ramadhan atau fase 10 hari pertengahan ramadhan dimana keutaman fase kedua ini adalah Allah banyak memberikan maghfirah atau ampunan. Inilah saat yang tepat bagi kita untuk meminta ampun atas dosa-dosa kita dengan memperbanyak dzikir dan meminta ampunan, meminta agar semua dosa-dosa kita di maafkan dan diterima tobat kita.

Tidak ada bulan-bulan lain yang sebaik bulan ramadhan, maka itu janganlah kita menyiakannya, agar kita tidak menjadi orang yang merugi.

Jumat, September 04, 2009

Undangan Majelis Ilmu

Assalamu Allaikum Wr. Wb.

Undangan Majelis Ilmu Formib (membahas tentang Aqidah & seputar Ramadhan) pada hari Ahad, 6 September 2006, Jam 16.00 (Ba'da Ashar), d Masjid Al-Istiqlal Samping Stadion PERSIBA. Informasi Silahkan Hub : 081347950010 Ukthi Ricca

Sabtu, Agustus 29, 2009

Yang Membatalkan Puasa & Pahala Puasa

Assalamu Allaikum Wr. Wb.

SEBAGAI seorang mukmin yang soleh dia selalu berusaha melaksanakan segala amal ibadah dengan benar dan ikhlas. Benar artinya: Dia melakukan ibadah tersebut sesuai dengan petunjuk
Rasulullah SAW yang dia pelajari dari seorang guru yang betul-betul paham dan mengerti dalam masalah agama. Ikhlas artinya: Dia melaksanakan ibadah tersebut semata-mata
karena Allah, hanya mengharapkan ridho Allah SWT bukan karena ingin dipuji orang atau malu kepada orang kalau dia tidak melakukan ibadah tersebut.
Untuk sempurnanya amal ibadah puasa kita, selain kita wajib mengetahui syarat, rukun dan sunnahnya, kita juga harus tahu dan faham mengenai hal-hal yang membatalkan puasa kita. Kalau puasa kita batal artinya kita tidak boleh lagi berpuasa dan puasa yang batal itu wajib kita qodho pada hari-hari yang lain sesudah bulan Ramadan.
Perkara-parkara yang membatalkan puasa itu, ialah:
Memasukkan sesuatu ke dalam rongga badan dari lubang yang terbuka. Seperti: Telinga, hidung, mata, mulut dan lain-lain dari bagian badan yang telah berlubang. Apabila masuknya dengan sengaja, maka puasa kita menjadi batal, kalau masuknya tidak sengaja/lupa puasanya tidak batal. Orang yang dengan sengaja memasukkan sesuati ke dalam rongga badannya puasa batal dan dia tetap diharamkan makan, minum dan melakukan hubungan suami istri sampai tenggelam matahari (waktu maghrib), lalu setelah Ramadan dia wajib mengqodho puasanya yang batal tersebut.
* Muntah dengan sengaja
Maksudnya: Muntah yang dibuat-buat dengan melakukan sesuatu yang dapat menyebabkan dia muntah, maka puasanya batal. Kita tidak boleh berbuat demikian, karena hal itu tidak menguntungkan kita bahkan hanya membawa kepada kerugian baik di dunia maupun di
akhirat. Tetapi kalau muntahnya tidak disengaja, misalnya: Karena ada bau bangkai atau bau busuk lainnya dan dia tidak kuat mencium bau tersebut akhirnya dia muntah, maka puasanya tidak batal dan dia boleh melanjutkan puasanya sampai saat berbuka nanti.
* Bersetubuh atau mengeluarkan mani
Bersetubuh didalam bulan Ramadan bukan hanya membatalkan puasa tetapi juga orang yang melakukan hal tersebut wajib membayar kafarohnya yaitu berpuasa selama dua bulan (enam puluh hari) berturut-turut, andai dia berpuasa hari yang keenam puluh tiba-tiba puasanya batal maka dia harus mengulang puasanya dari awal lagi. Adapun mengeluarkan mani dengan sengaja di siang hari Ramadan, baik dengan tangannya sendiri atau dengan tangan orang
lain, puasanya batal. Dia wajib mengqodho puasanya tetapi tidak wajib bayar kafaroh. Apabila keluar maninya dengan tidak disengaja seperti mimpi di siang hari Ramadan, maka puasanya
tidak batal.
* Datang haid atau nifas
Ini khusus bagi ibu-ibu dan anak perempuan yang apabila datang haidnya maka puasanya batal. Demikian juga perempuan yang habis melahirkan dan dia masih mengeluarkan darah nifasnya maka selama itu dia tidak wajib berpuasa dan nanti setelah selesai bulan Ramadan dia wajib mengqodho berapa hari puasanya yang tinggal(yang bolong)
Gila walau sebentar
Mabuk atau pingsan
Murtad (keluar dari agama Islam)
Itulah perkara yang dapat membatalkan puasa dan menjadikan puasanya tidak sah. Orang yang puasanya batal tanpa disengaja seperti perempuan yang melahirkan atau yang datang haid, walau puasanya batal tetapi semoga Allah SWT memberikan pahala baginya. Selain yang membatalkan puasa, ada juga yang membatalkan pahala puasa. Artinya puasanya tidak batal tapi pahalanya tidak ada lagi. Yang dia dapat hanya lapar dan haus. Ada lima perkar yang
dapat membatalkan pahala puasa:
1. Berdusta
2. Menggunjing orang
3. Mengadu domba
4. Bersumpah palsu
5. Memandang lawan

Selasa, Agustus 18, 2009

Assalamu Allaikum Wr. Wb.

PENGUMUMAN

Kami sampaikan kepada Ikhwan dan Akhwat bahwa :

1. Sesuai dengan rapat Panitia Formib dalam menyambut bulan suci Ramadhan 1430 H, maka kami sampaikan agenda Acara Majelis Ilmu Formib akan kami laksanakan setiap hari Ahad yakni pada tanggal ( 30 Agustus dan 6, 13, 20 September 2009).

2. Waktu pelaksanaan pada pukul 16.00 Wita ( Ba'da Ashar ) s/d selesai.
3. Tempat acara Majelis Ilmu di Masjid Al-Istiqlal Balikpapan ( Samping Lap. PERSIBA )
Assalamu Allaikum Wr. Wb.

Menyambut Bulan Suci Ramadhan 1430 AH

Segala puji bagi Allah yang menjadikan Ramadhan sebagai penghulu bulan-bulan dan melipatgandakan pahala kebaikan di dalamnya. Shalawat beserta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Saw. yang telah diturunkan Al-Qur’an kepadanya sebagai petunjuk, rahmat, nasehat, dan penyembuh bagi manusia.

Alangkah bahagianya kaum muslimin dengan kedatangan bulan Ramadhan, bulan yang penuh keberkahan, bulan Al-Qur’an, bulan ampunan, bulan kasih sayang, bulan doa, bulan taubat, bulan kesabaran, dan bulan pembebasan dari api neraka. Bulan yang ditunggu-tunggu kedatangannya oleh segenap kaum muslimin. Bulan yang sebelum kedatangannya Rasulullah Saw. berdoa kepada Allah: “Ya Allah berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadan.” Bulan dimana orang-orang saleh dan para generasi salaf berdoa kepada Allah agar mereka disampaikan ke bulan Ramadhan enam bulan sebelum kedatangannya, Mualla bin al-Fadhl berkata: “Mereka (salaf) selama enam bulan berdoa kepada Allah supaya disampaikan ke bulan Ramadhan, dan berdoa enam bulan selanjutnya agar amalan mereka pada bulan Ramadhan diterima.” Kenapa mereka begitu bersungguh-sungguh memohon kepada Allah agar disampaikan ke bulan Ramadhan? Mari kita dengarkan sabda Rasulullah Saw. ketika beliau memberi kabar para sahabatnya dengan kedatangan bulan Ramadhan: "Ketika datang malam pertama dari bulan Ramadhan seluruh setan dibelenggu, dan seluruh jin diikat. Semua pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satu pintu pun yang terbuka. Semua pintu sorga dibuka hingga tidak ada satu pun pintu yang tertutup. Lalu tiap malam datang seorang yang menyeru: "Wahai orang yang mencari kebaikan kemarilah; wahai orang yang mencari keburukan menyingkirlah. Hanya Allah lah yang bisa menyelamatkan dari api neraka". (H.R.Tirmidzi).

Rasulullah Saw. juga bersabda: “Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah telah mewajibkan di dalamnya puasa. Pada bulan itu Allah membuka pintu langit, menutup pintu neraka, dan membelenggu setan-setan. Di dalamnya Allah memiliki satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barang siapa yang diharamkan kebaikan malam itu maka ia sungguh telah diharamkan (dari kebaiakan).” (HR. Nasa’i dan Baihaki). Imam Ibnu Rajab al-Hanbali mengomentari hadits ini dengan perkataannya: “Hadits ini merupakan dasar dan dalil memberi ucapan selamat yang dilakukan kaum muslimin kepada muslimin lainnya dengan kedatangan bulan Ramadhan, bagaimana seorang mukmin tidak bergembira dengan dibukanya pintu sorga? Bagaimana seorang mukmin tidak bergembira dengan ditutupnya pintu neraka? Bagaimana orang yang berakal tidak bergembira dengan masa dimana setan-setan dibelenggu?” Hendaklah kita juga mencontoh para salaf dengan senantiasa berdoa kepada Allah agar disampaikan ke bulan Ramadhan yang penuh dengan berbagai macam keberkahan dan keutamaan tersebut.

Ramadhan adalah tamu istimewa. Adalah merupakan kewajiban bagi kita sebagai tuan rumah untuk menyambut kedatanganya dengan suka cita dan memuliakannya. Jika ada seorang presiden atau petinggi negara akan berkunjung ke rumah kita pasti kita akan direpotkan dengan berbagai persiapan untuk menyambutnya. Kita pasti akan menata dan memperindah rumah kita, menyiapkan makanan istimewa dan lain-lain. Ramadhan lebih dari sekedar presiden atau pejabat tinggi lain atau apa pun saja. Ramadhan adalah anugerah Allah yang luar biasa. Ramadhan adalah kesempatan untuk menyiapkan masa depan kita di dunia dan akhirat; oleh karenanya kita mesti mempersiapkan kehadirannya dengan persiapan yang paripurna agar kita bisa sukses meraih gelar takwa dan mendapat janji Allah yaitu ampunan dan bebas dari api neraka. Apa saja perkara yang harus dipersiapkan menjelang kedatangan tamu tersebut?


1) Niat yang sungguh-sungguh
Ketika Ramadhan menjelang banyak orang berbondong-bondong pergi ke pasar dan supermarket untuk persiapan berpuasa. Mereka juga mempersiapkan dan merencanakan anggaran pengeluaran anggaran untuk bulan tersebut. Tetapi sedikit dari mereka yang mempersiapkan hati dan niat untuk Ramadhan. Puluhan kali Ramadhan menghampiri seorang muslim tanpa meninggalkan pengaruh positif pada dirinya seakan-akan ibadah Ramadhan hanya sekedar ritual belaka, ssekedar ajang untuk menggugurkan kewajiban tanpa menghayati dan meresapi esensi ibadah tersebut, jika Ramadhan berlalu ia kembali kepada kondisinya semula.
Tancapkanlah niat untuk menjadikan Ramadhan kali ini dan selanjutnya sebagai musim untuk menghasilkan berbagai macam kebaikan dan memetik pahala sebanyak-banyaknya. Anggaplah Ramadhan kali ini sebagai Ramadhan terakhir yang kita lalui karena kita tidak bisa menjamin kita akan bertemu Ramadhan di tahun-tahun berikutnya. Tanamkan tekad yang disertai dengan keikhlasan untuk konsisten dalam beramal saleh dan beribadah pada bulan Ramadhan ini. Ingat sabda Rasulullah Saw.: “Barangsiapa yang puasa Ramadhan karena iman dan ikhlas maka Allah akan mengampuni dosanya yang telah lalu.”
2) Bertaubat dengan sungguh-sunguh.
“Setiap manusia adalah pendosa dan sebaik-baik pendosa adalah yang bertaubat” demikian sabda Rasulullah Saw. seperti yang diwartakan Ahmad dan Ibnu Majah.
Di antara karunia Allah adalah selalu mengulang-ulang kehadiran momen-momen kebaikan. Ada momen yang diulang setiap pekan, bulan, tahun dan lain-lain. Ramadhan adalah salah satu dari momen tersebut yang selalu datang setiap tahun. Ketika seorang hamba tenggelam dalam kelalaian karena harta benda, anak istri, dan perhiasan dunia lain yang membuat dia lupa kepada Rabbnya, terbius dengan godaan setan, dan terjatuh ke dalam berbagai macam bentuk maksiat datang bulan Ramadhan untuk mengingatkannya dari kelalaiannya, mengembalikannya kepada Rabbnya, dan mengajaknya kembali memperbaharui taubatnya. Ramadhan adalah bulan yang sangat layak untuk memperbarui taubat; karena di dalamnya dilipatgandakan kebaikan, dihapus dan diampuni dosa, dan diangkat derajat. Jika seorang hamba selalu dituntut untuk bertaubat setiap waktu, maka taubat pada bulan Ramadhan ini lebih dituntut lagi; karena Ramadhan adalah bulan mulia waktu dimana rahmat-rahmat Allah turun ke bumi. Mana para pendosa? Mana orang-orang yang melampaui batas? Mana orang-orang yang selalu bermaksiat kepada Allah siang malam? Mana orang-orang yang membalas nikmat Allah dengan maksiat, memerangi Allah di bumi-Nya, dan menentangnya dalam kekuasan-Nya? Segeralah bertaubat! Karena tak satu pun dari kita yang bersih dari dosa dan bebas dari maksiat. Pintu taubat selalu terbuka dan Allah senang dan gembira dengan taubat hambanya. Taubat yang sungguh-sungguh atau taubat nasuha adalah dengan meninggalkan maksiat yang dilakukan, menyesali apa yang telah dilakukan, dan berjanji untuk tidak kembali mengulangi maksiat tersebut, dan jika dosa yang dilakukannya berkaitan dengan hak orang lain hendaknya meminta maaf dan kerelaan dari orang tersebut.
3) Mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan puasa dan ibadah Ramadhan lain.
“Menuntut ilmu wajib setiap muslim” (HR. Ibnu Majah). Ilmu yang Rasulullah Saw. maksudkan dalam hadits ini adalah ilmu yang berkaitan dengan pelaksanaan ibadah yang Allah wajibkan kepada setiap hamba. Setiap muslim wajib mempelajari ilmu tersebut; karena sah atau tidaknya ibadah yang dilakukannya tergantung dengan pengetahuannya tersebut. Seorang yang ingin melakukan shalat wajib mengetahui syarat-syarat atau rukun-rukun atau hal-hal yang membatalkan shalat dan lain-lainya, agar shalatnya sesuai dengan tuntutan agama. Begitu juga bulan Ramadhan di bulan ini Allah mewajibkan kepada setiap muslim yang mampu untuk berpuasa. Maka sudah menjadi kewajiban setiap muslim untuk membekali dirinya dengan hal-hal yang berkaitan dengan syarat-syarat dan rukun-rukun puasa, hal-hal yang membatalkan puasa, hal-hal yang dimakruhkan dan dibolehkan dalam puasa, hal-hal yang membatalkan puasa dan lain-lain supaya puasa yang dilakukannya sesuai dengan tuntunan syariah dan perbuatannya tidak sia-sia. Di samping pengetahuan yang berkenaan dengan puasa, pengetahuan-pengetahuan lain yang berkaitan dengan Ramadhan juga perlu seperti anjuran-anjuran, prioritas-prioritas amal yang harus dilakukan dalam Ramadhan, dan lain-lain agar setiap muslim dapat mengoptimalkan bulan ini sebaik mungkin.
4) Persiapan fisik dan jasmani.
Menahan diri untuk tidak makan dan minum seharian penuh selama sebulan tentu memerlukan kekuatan fisik yang tidak sedikit, belum lagi kekuatan yang dibutuhkan untuk menghidupkan malam-malam Ramadhan dengan shalat tarawih dan shalat sunnah lainnya, ditambah kekuatan untuk memperbanyak membaca Al-Qur’an dan beri’tikaf selama sepuluh hari di akhir Ramadhan. Kesemua hal ini menuntut kita selalu dalam kondisi prima sehingga dapat memanfaatkan Ramadhan dengan optimal dan maksimal. Melakukan puasa sunnah pada sebelum Ramadhan adalah salah satu cara melatih diri untuk mempersiapkan dan membiasakan diri menghadapi Ramadhan. Oleh karenanya Rasulullah Saw. mencontohkan kepada umatnya bagaimana beliau memperbanyak puasa sunnah pada bulan Sya’ban, sebagaimana yang diwartakan Aisyah: “Aku tidak pernah melihat Rasulullah Saw. berpuasa selama sebulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan dan aku tidak pernah melihat beliau berpuasa (sunah) lebih banyak dari bulan Sya’ban.” (Muttafaq Alaih)
Inilah diantara hal-hal yang mesti dipersiapkan untuk menyambut datangnya bulan kesabaran ini.

Amalan-amalan sunah pada bulan Ramadhan:
Selain puasa yang Allah wajibkan pada bulan Ramadhan ada berbagai amalan yang disunahkan pada bulan ini di antaranya:
1. Mengkhatamkan Al-Qur’an
Bulan Ramadhan adalah bulan Al-Quran. Pada bulan inilah Al-Qur’an pertama kali turun dari lauhul mahfuz ke langit dunia sekaliagus. Allah berfirman:

Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)(al baqarah: 185)

Ibnu Abbas RA berkata; "Nabi (Muhammad SAW) adalah orang yang paling dermawan diantara manusia. Kedermawanannya meningkat saat malaikat Jibril menemuinya setiap malam hingga berakhirnya bulan Ramadhan, lalu Nabi membacakan al-Quran dihadapan Jibril. Pada saat itu kedermawanan Nabi melebihi angin yang berhembus."

Hadist tersebut menganjurkan kepada setiap muslim agar bertadarus al-Quran, dan berkumpul dalam majlis al-Quran dalam bulan Ramadhan. Membaca dan belajar al-Qur�an bisa dilakukan di dihadapan orang yang lebih mengerti atau lebih hafal al-Quran. Dianjurkan pula untuk memperbanyak membaca al-Quran di malam hari.
Dalam hadist di atas, mudarosah antara Nabi Muhammad saw dan Malaikat Jibril terjadi pada malam hari, karena malam tidak terganggu oleh pekerjaan-pekerjaan keseharian. Di malam hari, hati seseorang juga lebih mudah meresapi dan merenungi amalan dan ibadah yang dilakukannya.
2. Shalat tarawih
Rasulullah Saw. bersabda: “Barang siapa yang menghidupkan malam bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” Shalat tarawih atau qiyam Ramadhan tidak ada batasannya. Sebagian orang mengira shalat tarawih tidak boleh kurang dari 20 rakaat, sebagian lain mengira tidak boleh lebih dari 11 atau 13 rakaat. Ini adalah pendapat keliru yang menyalahi dalil. Hadits-hadits menunjukkan bahwa shalat malam adalah perkara yang luas, tidak ada batasan yang tidak boleh dilanggar. Bahkan ada riwayat yang jelas mengatakan bahwa nabi Saw. pernah shalat 11 rakaat, terkadang 13 rakaat atau kurang dari itu. Ketika ditanya tentang shalat malam beliau bersabda: “Dua rakaat dua rakaat, jika seseorang diantara kalian khawatir masuk waktu subuh hendaklah shalat satu rakaat witir.”
3. Memperbanyak doa
Orang yang berpuasa ketika berbuka adalah salah satu orang yang doanya mustajab. Oleh karenanya perbanyaklah berdoa ketika sedang berpuasa terlebih lagi ketika berbuka. Berdoalah untuk kebaikan diri kita, keluarga, bangsa, dan saudara-saudara kita sesama muslim di belahan dunia.
4. Memberi buka puasa (tafthir shaim)
Hendaknya berusaha untuk selalu memberikan ifthar (berbuka) bagi mereka yang berpuasa walaupun hanya seteguk air ataupun sebutir korma sebagaimana sabda Rasulullah yang berbunyi:" Barang siapa yang memberi ifthar (untuk berbuka) orang-orang yang berpuasa maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tanpa dikurangi sedikitpun". (Bukhari Muslim)
5. Bersedekah
Rasulullah Saw. bersabda: “Sebaik-baik sedekah adalah sedekah pada bulan Ramadhan” (HR. Tirmizi).
Ibnu Abbas RA berkata; "Nabi (Muhammad SAW) adalah orang yang paling dermawan diantara manusia. Kedermawanannya meningkat saat malaikat Jibril menemuinya setiap malam hingga berakhirnya bulan Ramadhan, lalu Nabi membacakan al-Quran dihadapan Jibril. Pada saat itu kedermawanan Nabi melebihi angin yang berhembus."
Dan pada akhir bulan Ramadhan Allah mewajibkan kepada setiap muslim untuk mengeluarkan zakat fitrah sebagai penyempurna puasa yang dilakukannya.
6. I’tikaf
I’tikaf adalah berdiam diri di masjid untuk beribadah kepada Allah. I’tikaf disunahkan bagi laki-laki dan perempuan; karena Rasulullah Saw. selalu beri’tikaf terutama pada sepuluh malam terakhir dan para istrinya juga ikut I’tikaf bersamanya. Dan hendaknya orang yang melaksanakan I’tikaf memperbanyak zikir, istigfar, membaca Al-Qur’an, berdoa, shalat sunnah dan lain-lain.
7. Umroh
Ramadhan adalah waktu terbaik untuk melaksanakan umrah, karena umroh pada bulan Ramadhan memiliki pahala seperti pahala haji bahkan pahala haji bersama Rasulullah Saw. Beliau bersabda: “Umroh pada bulan Ramadhan seperti haji bersamaku.”
8. Memperbanyak berbuat kebaikan
Bulan Ramadhan adalah peluang emas bagi setiap muslim untuk menambah ‘rekening’ pahalanya di sisi Allah. Dalam hadits yang diriwayatkan Ibnu Khuzaimah dan Baihaki dikatakan bahwa amalan sunnah pada bulan Ramadhan bernilai seperti amalan wajib dan amalan wajib senilai 70 amalan wajib di luar Ramadhan. Raihlah setiap peluang untuk berbuat kebaikan sekecil apapun meskipun hanya ‘sekedar’ tersenyum di depan orang lain. Ciptakanlah kreasi dan inovasi dalam berbuat kebaikan agar saldo kebaikan kita terus bertambah.
“dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba.”

Semoga kita termasuk orang-orang yang bisa memanfaatkan momentum Ramadhan untuk merealisasikan ketakwaan diri kita dan bisa meraih predikat “bebas dari neraka.” Amin
Wakullu Am wa Antum bikhair.

Dikutip dari : http://zulfi19.cybermq.com/

Selasa, Agustus 11, 2009

Assalamu Allaikum Wr. Wb.

Kepada Yang Kami Hormati
Kaum Muslimin - Rahimakumullah-

Dengan ini kami mengundang saudara sekalian untuk hadir dalam acara Kajian Intensif Ilmiah dengan tema "Mendulang Berkah Di Bulan Ramadhan (Kupas Tuntas Hukum Seputar Puasa, Tarawih, Zakat, Hari Raya, dll)", yang Insya Allah akan diselenggarakan pada :

Hari, Tanggal : Ahad, 16 Agustus 2009
Waktu : 09.00 - 15.30 Wita
Tempat : Masjid Al-Istiqomah (Pertamina)
(Jl. Sport No. 1, Gn. Dubbs, Balikpapan)
Pemateri : Al-Ustadz Abu Uways Abdurrahman Al-Atsariy
Al-Ustadz Abu Muhammad Nurul Azmi

Semoga Allah memberi kelapangan bagi kita semua untuk menghadiri Majelis Ilmu tersebut.

Rasulullah bersabda (yang artinya),
“Barang siapa meniti suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah mudahkan baginya jalan menuju syurga.” (HR. Muslim)

Rasulullah juga bersabda (yang artinya),
“Barang siapa yang Allah kehendaki kebaikan pada dirinya, maka Allah pahamkan dia tentang masalah agama.” (HR. Bukhari Muslim)

Demikian disampaikan, atas perhatiannya diucapkan jazakumullahu khoiron.

Wassalamu'alaykum...

dari saudara yang mencintai kalian karena Allah
Abu Mufidah W.S. Al-Jawiy

NB :
- Terlampir kami sertakan pamflet dan diizinkan untuk disebarluaskan
- Informasi 0812 5437 401, 0542 4199 44, 0815 2035 5566, 0819 5597 199

Jumat, Juli 31, 2009

Bom Bunuh Diri, Jihadkah ?

Kaum muslimin –semoga Allah menjaga aqidah kita dari kesalahpahaman- sesungguhnya menunaikan jihad dalam pengertian dan penerapan yang benar termasuk ibadah yang mulia. Sebab Allah telah memerintahkan kaum muslimin untuk berjihad melawan musuh-musuh-Nya. Allah berfirman (yang artinya), “Hai Nabi, berjihadlah melawan orang-orang kafir dan orang-orang munafiq, dan bersikaplah keras kepada mereka…” (QS. At-Taubah: 9). Karena jihad adalah ibadah, maka untuk melaksanakannya pun harus terpenuhi 2 syarat utama: (1) ikhlas dan (2) sesuai tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah fenomena pengeboman yang dilakukan oleh sebagian pemuda Islam di tempat maksiat yang dikunjungi oleh turis asing yang notabene orang-orang kafir. Benarkah tindakan bom bunuh diri di tempat semacam itu termasuk dalam kategori jihad dan orang yang mati karena aksi tersebut -baik pada saat hari-H maupun karena tertangkap aparat dan dijatuhi hukuman mati- boleh disebut orang yang mati syahid?

Bom Bunuh Diri Bukan Jihad

Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan janganlah kalian membunuh diri kalian, sesungguhnya Allah Maha menyayangi kalian.” (QS. An-Nisaa’: 29)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang bunuh diri dengan menggunakan suatu alat/cara di dunia, maka dia akan disiksa dengan cara itu pada hari kiamat.” (HR. Bukhari dan Muslim). Adapun bunuh diri tanpa sengaja maka hal itu diberikan udzur dan pelakunya tidak berdosa berdasarkan firman Allah ‘azza wa jalla (yang artinya), “Dan tidak ada dosa bagi kalian karena melakukan kesalahan yang tidak kalian sengaja akan tetapi (yang berdosa adalah) yang kalian sengaja dari hati kalian.” (QS. Al-Ahzab: 5). Dengan demikian aksi bom bunuh diri yang dilakukan oleh sebagian orang dengan mengatasnamakan jihad adalah sebuah penyimpangan (baca: pelanggaran syari’at). Apalagi dengan aksi itu menyebabkan terbunuhnya kaum muslimin atau orang kafir yang dilindungi oleh pemerintah muslimin tanpa alasan yang dibenarkan syari’at.

Allah berfirman (yang artinya), “Dan janganlah kalian membunuh jiwa yang Allah haramkan kecuali dengan alasan yang benar.” (QS. Al-Israa’: 33)

Membunuh Muslim Dengan Sengaja dan Tidak

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak halal menumpahkan darah seorang muslim yang bersaksi tidak ada sesembahan (yang benar) selain Allah dan bersaksi bahwa aku (Muhammad) adalah Rasulullah kecuali dengan salah satu dari tiga alasan: [1] nyawa dibalas nyawa (qishash), [2] seorang lelaki
beristri yang berzina, [3] dan orang yang memisahkan agama dan meninggalkan jama’ah (murtad).” (HR. Bukhari Muslim)

Beliau juga bersabda, “Sungguh, lenyapnya dunia lebih ringan bagi Allah daripada terbunuhnya seorang mukmin tanpa alasan yang benar.” (HR. Al-Mundziri, lihat Sahih At-Targhib wa At-Tarhib). Hal ini menunjukkan bahwa membunuh muslim dengan sengaja adalah dosa besar.

Dalam hal membunuh seorang mukmin tanpa kesengajaan, Allah mewajibkan pelakunya untuk membayar diyat/denda dan kaffarah/tebusan. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Tidak sepantasnya bagi orang mukmin membunuh mukmin yang lain kecuali karena tidak sengaja. Maka barangsiapa yang membunuh mukmin karena tidak sengaja maka wajib baginya memerdekakan seorang budak yang beriman dan membayar diyat yang diserahkannya kepada keluarganya, kecuali apabila keluarganya itu berkenan untuk bersedekah (dengan memaafkannya).” (QS. An-Nisaa’: 92). Adapun terbunuhnya sebagian kaum muslimin akibat tindakan bom bunuh diri, maka ini jelas tidak termasuk pembunuhan tanpa sengaja, sehingga hal itu tidak bisa dibenarkan dengan alasan jihad.

Membunuh Orang Kafir Tanpa Hak

Membunuh orang kafir dzimmi, mu’ahad, dan musta’man (orang-orang kafir yang dilindungi oleh pemerintah muslim), adalah perbuatan yang haram. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang membunuh jiwa seorang mu’ahad (orang kafir yang memiliki ikatan perjanjian dengan pemerintah
kaum muslimin) maka dia tidak akan mencium bau surga, padahal sesungguhnya baunya surga bisa tercium dari jarak perjalanan 40 tahun.” (HR. Bukhari).

Adapun membunuh orang kafir mu’ahad karena tidak sengaja maka Allah mewajibkan pelakunya untuk membayar diyat dan kaffarah sebagaimana disebutkan dalam ayat (yang artinya), “Apabila yang terbunuh itu berasal dari kaum yang menjadi musuh kalian (kafir harbi) dan dia adalah orang yang beriman maka kaffarahnya adalah memerdekakan budak yang beriman, adapun apabila yang terbunuh itu berasal dari kaum yang memiliki ikatan perjanjian antara kamu dengan mereka (kafir mu’ahad) maka dia harus membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya dan memerdekakan budak yang beriman. Barangsiapa yang tidak mendapatkannya maka hendaklah berpuasa dua bulan berturut-turut supaya taubatnya diterima oleh Allah. Allah Maha mengetahui lagi Maha bijaksana.” (QS. An-Nisaa’: 92)

Bolehkah Mengatakan Si Fulan Syahid?

Di dalam kitab Sahihnya yang merupakan kitab paling sahih sesudah Al-Qur’an, Bukhari rahimahullah menulis bab berjudul “Bab. Tidak boleh mengatakan si fulan Syahid” berdalil dengan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Allah yang lebih mengetahui siapakah orang yang benar-benar berjihad di jalan-Nya, dan Allah yang lebih mengetahui siapakah orang yang terluka di jalan-Nya.” (Sahih Bukhari, cet. Dar Ibnu Hazm, hal. 520)

Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah menerangkan (Fath Al-Bari, jilid 6 hal. 90. cet. Dar Al-Ma’rifah Beirut. Asy-Syamilah), “Perkataan beliau ‘Tidak boleh mengatakan si fulan syahid’, maksudnya tidak boleh memastikan perkara itu kecuali didasari dengan wahyu…”

Al-’Aini rahimahullah juga mengatakan, “Maksudnya tidak boleh memastikan hal itu (si fulan syahid, pent) kecuali ada dalil wahyu yang menegaskannya.” (Umdat Al-Qari, jilid 14 hal. 180. Asy-Syamilah)

Nah, sebenarnya perkara ini sudah jelas. Yaitu apabila ada seorang mujahid yang berjihad dengan jihad yang syar’i kemudian dia mati dalam peperangan maka tidak boleh dipastikan bahwa dia mati syahid, kecuali terhadap orang-orang tertentu yang secara tegas disebutkan oleh dalil!

Maka keterangan Bukhari, Ibnu Hajar, dan Al-’Aini -rahimahumullah- di atas dapat kita bandingkan dengan komentar Abu Bakar Ba’asyir -semoga Allah menunjukinya- terhadap para pelaku bom Bali, “… Amrozi dan kawan-kawan ini memperjuangkan keyakinan di jalan Allah karena itu saya yakin dia termasuk mati
sahid,” tegasnya dalam orasi di Pondok Pesantren Al Islam, Sabtu (8/11/2008).” (sebagaimana dikutip Okezone.com.news)

Kalau orang yang benar-benar berjihad dengan jihad yang syar’i saja tidak boleh dipastikan sebagai syahid -selama tidak ada dalil khusus yang menegaskannya- lalu bagaimanakah lagi terhadap orang yang melakukan tindak perusakan di muka bumi tanpa hak dengan mengatasnamakan jihad -semoga Allah mengampuni dosa mereka yang sudah meninggal dan menyadarkan pendukungnya yang masih hidup-… Ambillah pelajaran, wahai saudaraku…

Sebagai penutup, kami mengingatkan kepada para pemuda untuk bertakwa kepada Allah dan menjauhkan diri mereka dari tindakan-tindakan yang akan menjerumuskan mereka ke dalam neraka. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Maka takutlah kalian terhadap neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” (QS. Al-Baqarah: 24). Sadarlah wahai saudara-saudaraku dari kelalaian kalian, janganlah kalian menjadi tunggangan syaitan untuk menebarkan kerusakan di atas muka bumi ini. Kami berdoa kepada Allah ‘azza wa jalla agar memahamkan kaum muslimin tentang agama mereka, dan menjaga mereka dari fitnah menyesatkan yang tampak ataupun yang tersembunyi. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada hamba dan utusan-Nya Muhammad, para pengikutnya, dan segenap para sahabatnya.

Diringkas oleh Ari Wahyudi dari penjelasan Syaikh Abdul Muhsin Al-’Abbad hafizhahullah dalam kitab beliau Bi ayyi ‘aqlin wa diinin yakuunu tafjir wa tadmir jihaadan?! Waihakum, … Afiiquu yaa syabaab!! (artinya: Menurut akal dan agama siapa; tindakan pengeboman dan penghancuran dinilai sebagai jihad?! Sungguh celaka kalian… Sadarlah hai para pemuda!!) Islamspirit.com. Dengan tambahan keterangan dari sumber lain.

***

Penyusun: Abu Mushlih Ari Wahyudi
Artikel www.muslim.or.id

Selasa, Juli 21, 2009

Assalamu Allaikum Wr. Wb.

NABI MUHAMMAD SHALALLAHU 'ALAIHI WASALLAM BERSABDA :
“LIMA PERKARA YANG WAJIB BAGI SEORANG MUSLIM KE ATAS SAUDARANYA YAITU MENJAWAB SALAM, MENDOAKAN ORANG BERSIN, MEMENUHI UNDANGAN, MENJENGUK ORANG SAKIT DAN MENGANTAR JENAZAH” (HR. MUSLIM).


DOSAKAH BILA AKU MEMBUJANG DAN MELAJANG..? membujang dan melajang membuat hidup tidak nyaman, tidak pasti, rentan dengan fitnah, setiap malam hari waktu habis bukan untuk bertahajjud tetapi untuk melakukan hal – hal yang tidak bermanfaat (DOSA); namun banyak pemuda dan pemudi yang menunda pernikahan, mengapa..? apakah menganggap pernikahan merupakan hal yang sangat mengerikan, pernikahan menjadi pengekang kebebasan dan menjadi langkah di batasi serta terlalu berfikir jauh tentang dampak – dampak yang belum terjadi setelah menikah maka jalan kebebasanlah di Jadikan pilihan

Dari Anas Bin Malik ; yang bercerita bahwa ada tiga orang atau lebih datang kerumah – rumah istri nabi menayakan perihal ibadah beliau, maka mereka berkata :
Salah seorang diantara mereka berkata :
“Aku akan senantiasa melakukan sholat malam satu malam penuh dan tidak tidur”
Yang lain berkata ;
“Aku akan senantiasa berpuasa sepanjang waktu dan tidak berbuka”
Yang lain berkata ;
“Aku akan menjauhi wanita dan tidak akan menikah selamanya”
Mendengar perkataan mereka maka rasulullah mendatangi mereka dan bersabda :
“kalian telah berbicara begini dan begini , ketahuilah demi Allah Azza Wajalla; sesungguhnya aku adalah orang yang paling takut dan paling bertaqwa kepada Allah Azza Wajalla di antara kalian tetapi Aku berpuasa dan aku berbuka, Aku sholat dan aku tidur, dan aku menikahi wanita barang siapa membenci sunnahku maka bukan termasuk golonganku.”

Oleh karena itu kami ingin mengajak Akhi dan Ukhti untuk mengikuti madjelis ilmu formib untuk membahas masalah “ Keutamaan Menikah Muda” dan menuju keluarga sakinah, mawadah dan warahmah.

H a r I : SELASA
Tanggal : 21 Juli 2009
J a m : Ba'da Maghrib – Sholat Isya (Selesai)
Tempat: Sekertariat FORMIB (Rumah Ukhti Ricca)
Materi: "KEUTAMAAN MENIKAH MUDA & MENUJU KELUARGA SAKINAH "
Pemateri: Al – Ustdz. Abu Yaman, Lc (Alumni Universitas YAMAN)

NABI MUHAMMAD SHALALLAHU 'ALAIHI WASALLAM BERSABDA :
“APABILA KAMU MELEWATI TAMAN – TAMAN SURGA, MINUMLAH HINGGA PUAS. PARA SAHABAT BERTANYA, “YA RASULULLAH, APA YANG DI MAKSUD TAMAN – TAMAN SURGA ITU?' NABI SAW MENJAWAB,” MADJELIS – MADJELIS ILMU ISLAM.” (HR.AT-THABRANI)


“TIDAK ADA YANG KAMI HARAPKAN SELAIN KEHADIRAN SAUDARA – SAUDARA KAMI”
(SEGENAP ANGGOTA FORMIB)

Senin, Juli 06, 2009

Formib Peduli

Assalamu Allaikum Wr. Wb.

Untuk kedua kalinya dalam kurun waktu sebulan Musibah kembali terjadi didaerah yang sama Yakni daerah Kampung Baru Ujung, sesuai dengan misi Formib untuk membantu saudara - saudara kami yang tertimpa musibah pada Hari Sabtu Tanggal 4 Juli 2009, kami Atas nama Formib kembali menggalang dana dari anggota Formib maupun Hamba Allah untuk memberikan bantuan kepada korban kebakaran Di daerah kampung Baru Ujung, dana yang terkumpul sebesar Rp. 930.000 dan dana tersebut dibelanjakan untuk kebutuhan korban kebakaran berupa Sembako dan baju - baju bekas.

Minggu, Juni 28, 2009

Assalamu Allaikum Wr. Wb.

Masih belum hilang dari ingatan kita semua musibah kebakaran yang terjadi beberapa waktu yang lalu di daerah kampung Baru Ujung, kini musibah tersebut terulang kembali pada hari Kamis Dinihari (24 Juni 2009) masih didaerah yang sama yakni Kampung Baru Ujung, untuk itu Kembali kami dari Formib akan mengadakan penggalangan dana ke seluruh anggota Formib untuk dapat memberikan bantuan berupa sembako, Baju bekas ataupun dana kepada Sekertariat Formib, yang nantinya akan kami sumbangkan kepada korban musibah kebakaran, tidak lupa kami segenap anggota Formib turut bersimpati atas musibah kebakaran yang terjadi dan kepada korban kebakaran semoga diberikan ketabahan serta keikhlasan semoga apa yang terjadi bisa diambil hikmahnya.

Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit (dari kalanganmu) dengan bersodaqoh dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana. (HR. Ath-Thabrani)

Untuk informasi lebih lanjut silahkan Hub Ukthi Ricca : 081347950010

Selasa, Juni 02, 2009

Assalamu Allaikum Wr. Wb.

Hari Minggu, 31 Mei 2009 Formib Mengunjungi dan memberikan bantuan kepada korban kebakaran di daerah Kampung Baru Ujung,
" Berbagi Kebahagian Dengan Sedekah ".

Setelah beberapa hari menggalang dana untuk membantu saudara - saudara kita yang tertimpa musibah terkumpul dana sebesar Rp. 895,000,- dan dana kemudian dibelanjakan bahan bahan sembako untuk keperluan korban, diantaranya 15 Dus Mie kari & Goreng, Aquades botol besar sebanyak 5 Dus, Sarden, Minuman Ringan dan lain - lain.

Sabtu, Mei 30, 2009

Assalamu Allaikum wr. Wb.
Kami segenap anggota Formib turut berbelasungkawa atas musibah kebakaran yang terjadi di kampung Baru Ujung, untuk itu Formib akan menggalang dana ke seluruh anggota Formib untuk memberikan bantuan berupa sembako dan dana, kami harapkan segenap anggota Formib untuk dapat memberikan bantuan sukarela melalui sekertariat Formib secepatnya dan akan kami hantarkan langsung kepada korban bencana kebakaran.

Jauhkan dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan (sodaqoh) sebutir kurma. (Mutafaq'alaih)

Untuk informasi lebih lanjut silahkan Hub Ukthi Ricca : 081347950010

Selasa, Mei 12, 2009

Formib Goes to School

Assalamu' Allaikum Wr. Wb
Dalam Rangka mendukung Program Pemerintah Kota Balikpapan dalam menjadikan kota tercinta kita ini menjadi kota Madinatul Iman, kami mengundang seluruh Remaja kota Balikpapan untuk dapat ikut serta dalam Majelis Ilmu yang kami selenggarakan setiap bulannya. Panitia telah menyebarkan Pamflet - pamflet ke seluruh sekolah dan Kampus yang ada di kota Balikpapan.

Please Contact Us :
- Ikhwan Erwin = (0542-5670444 / 08195551666)
- Akhwat Ricca = (081347950010)

Senin, Mei 11, 2009

Pendahuluan

Assalamu' Allaikum Wr. Wb
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memeberikan Karunia serta RahmatNya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan Blog kami ini untuk keperluan Dakwah. Melalui Generasi muda sebuah bangsa bisa melejit dengan aneka karyannya, sebaliknya bisa juga runtuh akibat ambruknya moralitas generasi muda, Agama Islam sangat mendorong para generasi muda agar memanfaatkan usia istimewa ini untuk menghasilkan serta menebarkan kebajikan, dimana para generasi muda menempati pos terdepan di dalam menegakkan syariat islam, para pemuda juga merupakan harapan untuk mewujudkan misi besar ketaatan dan pengabdian serta untuk menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah SWT, sebagaimana Allah berfirman :

“Dan aku tidak menciptakan Jin dan Manusia melainkan supaya mereka menyembahku.” (Adz Dzaryat) : 56

Kegiatan Formib

Dalam rangka hari jadi Formib yang kini telah berusia 1 Tahun, pada bulan maret lalu Formib mengadakan kegiatan Bakti Sosial ke Panti Asuhan yang berada di Manggar.